Tag Archives: Film Indonesia

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Dapat Jadi Referensi Kamu Tonton di Rumah

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Dapat Jadi Referensi Kamu Tonton di Rumah  –  Kapal Van der Wijck memang semakin diketahui dengan novel karya Hamka yang legendaris. Dalam film itu, dikisahkan mengenai cinta serta usaha menghidupkan kesadaran bangsa. Film yang dimainkan oleh Herjunot Ali serta Pevita Pearce ini diputar tahun 2013. Berisi mengenai beberapa kata pujangga serta ada faktor kebudayaan Indonesia. Ada banyak hal menarik yang penting kamu kenali mengenai film ini.
Bukti menarik mengenai ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’:

1. Novel Karya Buya Hamka
Film berjudul ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ ini adalah novel karya Tuan Haji Abdul Malik Amarullah atau beberapa orang yang mengatakan untuk Buya Hamka yang mahsyur.

2. Diangkat Untuk Film
Novel karya Buya Hamka ini selanjutnya dipilih jadi satu film di tahun 2013. Film ini dimainkan oleh Pevita Pearce (Resapi), Herjunot Ali (Zainuddin), Reza Rahadian (Aziz) serta Randy Danistha (Muluk).

Ini adalah film drama romantis yang disutradarai oleh Sunil Soraya serta diproduseri oleh Streaming movie indoxxi. Film ini bercerita mengenai Zainuddin yang berlayar ke arah tanah kelahiran ayahnya di Padang Panjang. Dia terpikat pada orang gadis cantik bangsawan namanya Resapi. Tetapi apa daya, tradisi istiadat menghambat cinta mereka.

3. Cerita Riil
Cerita mengenai Kapal Van der Wijck memang sungguh riil. Van der Wijck ialah kapal punya maskapal pelayaran Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Namanya diambil dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck (1840-1914). Dia berkuasa dari tahun 1893 sampai 1899.

4. Terbenam di Laut Jawa
Kapal Van der Wijck mempunyai panjang 97,5 mtr., lebar 13,4 mtr. serta tinggi 8,5 mtr.. Pada 20 Oktober 1936, saat akan berlayar dari Surabaya ke arah Tanjung Priok alami kecelakaan serta terbenam di laut Jawa.

5. Jadi Kabar Dunia
Atas tenggelamnya kapal Van der Wijck ini bukan hanya kabar berbahasa Indonesia tersebar. Koran-koran berbahasa Belanda di Belanda serta koran berbahasa Inggris di Australia menulis kabar tenggelamnya kapal Van der Wijck yang menginformasikan musibah yang dirasakan kapal itu.

Hari Ini Kita Cerita tentang Film Terbaru Angga Sasongko, ‘NKCTHI’

Hari Ini Kita Cerita tentang Film Terbaru Angga Sasongko, ‘NKCTHI’ . ‘Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini’ (NKCTHI) menjadi film nasional paling hits sepanjang akhir pekan lalu, ditonton dan tak henti-hentinya dibicarakan khalayak ramai hingga hari ini. Tak kurang dari 445.000 pasang mata, selepas tiga hari tayang sejak Kamis lalu, telah menyaksikan karya Angga Dwimas Sasongko, sang sutradara, sebagai film terbaiknya sejauh ini.
Lantas hashtag #NKCTHIcanrelate menjadi trending di Nonton Movie21 Online, membuka wacana tentang betapa begitu banyak penonton yang menganggap tawaran kisah NKCTHI mewakili perjalanan hidup mereka.

Bagaimana tidak, setiap dari kita tentulah seorang anak sulung seperti Angkasa (Rio Dewanto, ‘Filosofi Kopi’, ‘Bulan di Atas Kuburan’), atau anak tengah seperti Aurora (Sheila Dara, ‘Eggnoid’, ‘Bridezilla’) atau anak bontot seperti Awan (Rachel Amanda, ‘Dua Garis Biru’, ‘Terlalu Tampan’) di keluarga kita masing-masing. Dan, pada satu, dua, atau lebih kesempatan kita pun pasti sempat berselisih dengan anggota keluarga kita yang lain. Mungkin cuma golongan anak semata wayang, yang bakal kesulitan relate terhadap film adaptasi dari buku best seller flash fiction berjudul sama karya Marchella FP ini.
Syahdan sewaktu kecil Awan si anak bontot, sempat tertabrak motor sepulang sekolah, ketika kedua kakaknya, Angkasa dan Aurora lengah mengawasinya. Ayah (Oka Antara, ‘Foxtrot Six’, ‘Aruna dan Lidahnya’) marah kepada Angkasa dan berpesan agar selalu menjaga kedua adiknya sebaik-baiknya. Tugas Ayah dan Ibu hanya memproduksi kalian untuk terlahir ke dunia ini, tugasmu lah sebagai kakak untuk menjaga adik-adikmu! Mungkin begitu pesan tersirat di kepala Ayah, yang tak pernah tercetus, manakala ia memelototi Angkasa yang tengah menangis, dirundung rasa bersalah yang tak semestinya ia pikul sendiri.

Sampai Awan dewasa, Ayah masih meminta Angkasa untuk menjaganya, seperti dengan teratur menjemputnya pulang setiap jam kantor usai. Hingga Awan kecelakaan lagi. Tetapi, keadaan kini tak seperti dulu. Angkasa tak menangisi kemalangan yang menimpa adiknya itu, tetapi sikap Ayah (kemudian diperankan Donny Damara, ‘Lovely Man’, ‘Mari Lari’) masih sama seperti dulu. “Kalau Ayah bilang jemput Awan di kantor, jemput dia di kantor! Bukan di tengah jalan!” hardik Ayah kepada Angkasa yang bersikap enggan untuk disalahkan.

Di permukaan persoalan menjaga Awan seprotektif itu memang terkesan sepele dan terlalu dibesar-besarkan for the sake of conflict per se. Tetapi rupanya trio penulis naskah Jenny Jusuf (‘Mantan Manten’, ‘Ngenest’), Angga Dwimas Sasongko (‘Filosofi Kopi the Movie 2’, ‘Cahaya dari Timur’), dan Melarissa Sjarif sudah menyiapkan segala pembenaran untuk itu yang disimpan rapat-rapat hingga paruh akhir babak kedua. Dan terus terang saja, saya tak menyangka twist-nya demikian. Padahal dari awal film bermula, sudah banyak petunjuk yang diperlihatkan sebagai planting atas pay off yang tak terduga itu.

Pengarahan Angga sebagai sutradara luar biasa, terutama dalam mengarahkan pemain dan bagaimana menata adegan-adegan dari masa lalu dan masa kini saling berkelindan, menjaga cerita terus bergerak sambil tetap menutupi misteri serapat mungkin agar ketika ia terbuka, kita terkejut dan terkesima.

Tetapi, saya tak suka hasil kerja penata artistik film ini, entahlah, bagi saya penataan properti — atau apa pun itu yang bakal tertangkap kamera baik di latar depan atau belakang, semestinya bukan soal menciptakan dekorasi ruangan sekece-kecenya, tetapi bagaimana dekorasi itu dapat tampil lumrah seperti yang biasa kita jumpai di rumah kita masing-masing. Sedikit berantakan bakal memberi kesan nyata itu. Apalagi di rumah sebesar itu, tak pernah terlihat ada ART atau Ibu sedang beres-beres rumah. Adrianto Sinaga, alih-alih bertindak sebagai desainer produksi, ia seolah sedang bekerja sebagai desainer interior yang sedang ikut pameran property expo di JCC.